Working Holiday di Korea Part 1

Entah kenapa saya ingin sekali menulis tentang diri saya kenapa bisa sampai ke Korea untuk menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Untuk selanjutnya sebagai penghibur diri, saya beri nama Working Holiday di Korea.  Banyak diantara teman yang bertanya kenapa bisa sampai ke luar negeri. Ada banyak pertanyaan yang mereka tanyakan tentang keberadaan saya di Korea. Tentunya amat sangat beragam tetapi secara keseluruhan kalau digabungkan tidak jauh berbeda inti dari pertanyaan yang mereka tanyakan. Kalau sesuai dengan pelajaran tentunya pertanyaan mereka 5W1H. Tujuan saya menulis ini adalah untuk sedikit berbagi cerita dengan teman yang mau membaca. Kalaupun tidak mau membaca itu urusan masing masing. Terkadang pada saat komunikasi via facebook itulah mereka akan bertanya tentang saya. 

Ini sebenarnya bukan negara tujuan saya, karena saya ingin sekali berkunjung ke negeri kanguru atau Australia entah itu untuk sekedar jalan jalan ataupun tujuan yang lain. Saya mempunyai keinginan yang besar supaya bisa ke negara itu. Sampai sampai saya pernah disuatu sesi wawancara kerja saya mengungkapan hal ini dengan amat percaya diri kepada pewancara. Jawaban saya yang mungkin agak nyeleneh ini berbuntut panjang dengan semakin ditanya detailnya mengapa saya mempunyai keinginan saya ini. Keinginan yang besar ini saya rasa kurang ditunjang bahasa Inggris saya yang amat sangat kacau, maka mulai saat ini saya akan memperbaiki satu factor ini yang akan menghambat keinginan saya. Daripada ngelanturnya terlalu panjang disimak ya cerita singkatnya. 

Sejarah saya bisa ke Korea
Tadinya niatan saya hanya ingin kursus bahasa Korea untuk keperluan melamar pekerjaan di salah satu perusahaan di Jabotabek yang mengutamakan bisa berbahasa Korea. Setelah mencari tempat kursus didaerah saya tinggal barulah saya bertanya tanya tentang kursus bahasa. Cerita singkatnya saya dianjurkan oleh yang punya kursus untuk ikut mendaftar kerja di Korea. Lebih singkat nya lagi akhirnya saya mengiyakan hal itu. Setelah sekian bulan menunggu dan mengkuti prosedur yang ada maka saya akhirnya bisa bekerja di Korea.

Kerja apa di Korea
Jadi karyawan produksi di pabrik pengolahan tembaga. Kerjaan saya yang sering adalah memotong tembaga yang sudah diolah menjadi berbagai ukuran dengan panjang yang berbeda beda. Sebagai gambaran tembaga diolah menjadi ukuran dari puluhan millimeter hingga puluhan centimeter dengan panjang satu meter dan lebih dengan berbagai bentuk mulai dari bulat,persegi, segienam dan lainnya. Produknya juga sebagian diekspor ke Indonesia.

Dimana
Pabrik tempat kerja
Tempat saya bekerja di kota kecil khususnya Pocheon di provinsi Gyonggi-do. Jarak dari Seoul kurang lebih satu setengah jam perjalanan menggunakan bus. Kalaupun menggunakan kereta tidak jauh berbeda. Tempat saya tinggal dan bekerja masih berada di satu blok dengan pabrik. Asrama saya hanya berjarak sekian meter dengan pabrik tempat saya bekerja.  

Berapa Gajinya
Awal saya bekerja gaji pokok  saya sebesar  906.000 won, di tambah uang lembur dan di potong untuk asuransi dan segala macam kurang lebih 120.000 won perbulan. Untuk sekarang gaji pokok yang saya terima sebesar 975.000. Jika saya sering lembur dan sabtu masuk gaji yang saya terima akan lebih banyak. Jadi besar kecil gaji ditentukan oleh banyaknya lembur. Tempat saya bekerja cukup santai untuk ukuran pabrik di Korea jadi sabtu sering libur. Mengenai besar atau kecil menurut saya itu relative karena tiap individu mempunyai ukuran masing masing. Kenapa saya menuliskan gaji saya karena sebagian orang beranggapan bahwa bekerja di luar negeri pasti gajinya besar. Daripada yang menanyakan gaji penasaran maka saya tuliskan rinciannya tentang gaji saya. Lembur regular biasanya dua jam perhari jadi kalau saya lembur sehari saya bekerja 10 jam, dan itu bagi saya cukup capek/ lelah.

Pinter bahasa Korea atau Inggris
Sampai sekarang bahasa Korea saya masih kacau. Bahasa Inggris saya  juga sama kacaunya dengan bahasa Korea. Lantas bagaimana dengan komunikasi pada saat kerja, tentunya dengan menggunakan bahasa yang sangat terbatas. Di tempat saya bekerja suara mesin sangat keras, pekerja juga menggunakan penutup telinga biar tidak bising. Pekerjaan yang kami lakukan tidak banyak menggunakan komunikasi hanya banyak menggunakan tenaga. Jadi setelah kami diberi tahu arahan tentang pekerjaan yang kami lakukan maka selanjutnya tinggal kerja saja. Komunikasi juga waktunya tertentu dan terbatas. Bahasa tarzan lah pembantu komunikasi kita pada saat mentok dengan arahan atau penjelasan. Menggunakan bahasa Inggris sebagian orang orang pabrik juga tidak tahu, harap maklum karena sudah bapak atau ibu ibu.

Fasilitas yang didapat

Asrama sudah disediakan dari pihak pabrik yang jaraknya hanya beberapa meter dari pabrik tempat bekerja. Makan tiga kali sehari kecuali hari libur. Tentunya dengan menu makanan Korea yang beraneka ragam dan rasanya aneh. Selain itu harus pilih pilih mana yang bisa dimakan (Hallal) atau tidak. Keperluan mandi disediakan beserta mesin cuci dan sabunnya.

BERSAMBUNG....

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Working Holiday di Korea Part 1"

Post a Comment