Salah Gue dan Kasir

Gue rasa dimana kita tinggal akan menjumpai orang baik dan orang jahat. Pembedanya cuma seberapa besar jumlah atau proporsi dari orang baik dan jahat yang ada di daerah tertentu. Gue tidak bisa mengatakan sebagain besar orang Korea itu baik. Tapi gue akan cerita beberapa pengalaman yang cukup bikin kagum dengan negara ini khususnya penduduknya.

Uang kembalian  yang salah

Ceritanya saat itu gue belanja jajan di supermarket dekat pasar tempat tinggal. Saat kasir sudah menghitung semua belanjaan, total belanja senilai dua puluh ribu sekian dan kemudian gue ngasih duit dua lembar puluhan ribu. Saat kasir memberikan uang kembalian, gue kaget karena hanya uang receh bentuk koin yang diberikan, dan kemudian gue bilang bahwa uang buat bayar tadi dua puluh ribu.

Kasir bingung, dikiranya duit gue dua puluh satu ribu. Kasir berusaha menanyakan dan meyakinkan kembali ke gue tentang uang yang tadi dikasih. Dari pada urusan makin panjang kemudian salah satu teman kasir memberi saran untuk melihat rekaman CCTV kasir. Gue dibawa ke kantor, diperlihatkan rekaman CCTV yang mengarah ke kasir. Saat ditayangkan, terlihat jelas kasir menerima uang dua puluh ribu dan menyimpan puluhan ribu dua lembar pada laci kasir.

Beres urusan dan kemudian sisa uang kembalian dikasih. Salah satu pegawai yang memperlihatkan rekaman CCTV mengucapkan minta maaf. Gue bergegas pulang sambil hati bilang, oke deh buat supermarket itu buat service komplain konsumen.

Kartu Kredit tertinggal di Meja Kasir

Setelah kasus uang kembalian yang salah itu, Gue lebih sering menggunakan transaksi non tunai jika melakukan pembayaran. Alasannya sih biar gak salah lagi, gak ribet dan tentunya aman walaupun kita menggunakan kartu debit atau kredit.

Saat belanja kebutuhan sehari hari, gue ribet sama belanjaan, yang mana gue harus beresin belanjaan sendiri setelah kasir menghitungnya. Masuk kantong dan cus pergi gitu saja tanpa sadar bahwa kartu kredit yang habis di pake tertinggal. Saat nunggu untuk menyeberang jalan, hape gue bunyi karena ada panggilan telpon. Gue angkat dan ternyata adalah petugas supermarket yang menelpon, memberitahuakan bahwa kartu kreditnya ketinggalan.

Balik arah dan langsung ke informasi untuk menanyakan hal tersebut, setelah diminta id card Korea gue, baru kemudian kartu kredit diberikan. Dari mana pihak supermarket tahu nomer hp gue, yah dari kartu keanggotaan (member card) yang gue miliki di supermarket itu.

Hape tertinggal di meja rumah makan

Hape tertinggal di rumah makan adalah peristiwa yang gak bakal dilupakan. Sembari menunggu pesanan makanan datang, gue asyik main hape. Makanan tiba, hape di taruh di meja. Selesai makan bawaan kresek di tenteng dan langsung pergi ke meja kasir untuk bayar.

Rute selanjutnya ke supermarket buat belanja jajan dan tanpa sadar hape teringgal di meja makan. Muterin supermarket dan lihat lihat beberapa barang masih belum sadar juga hape tertinggal. Sadar ketika sudah mau pulang dan maksud hati untuk ngecek jadwal bus di hape. Raba raba saku celana, jaket dan ternyata hape gak ada. Menenangkan diri sambil mengingat dan kemudian baru tersadar hape masih tergelatak di meja rumah makan. Lari lari menuju rumah makan, dan ternyata sudah tutup.

Esok harinya, balik ke rumah makan dengan tujuan menanyakan hape yang tertinggal, dan jawabannya, yang ini? sambil menyodorkan dan kondisi hape sudah di charger. Akan tidak khawatir jika tidak ada orang asing yang berada di belakang meja pas gue makan, Sempat berprasangka buruk juga sih semalaman dengan orang asing itu.

Salah Hitung Kasir 

Sabtu pas libur, gue makan di rumah makan dekat asrama gue tinggal. Konsepnya, makan sepuasnya cuma bayar enam ribu. Begitu masuk, gue langsung bayar buat satu orang dengan kartu kredit dan tanpa meminta struk. Sebenarnya setelah ada transaksi di kartu kredit, hape juga langsung ada sms pemberitahuan.

Makan sambil nonton tv, ambil ini ono, pilih ini ono dan akhirnya kenyang tanpa membuka sms pemberitahuan dari kartu kredit. Sampai asrama tiduran sambil buka buka hape dan buka sms. Jedar, gue langsung kaget dimana sms yang intinya transaksi delapan belas ribu. Artinya itu untuk makan tiga orang. Langsung deh buka aplikasi kartu kredit di hape buat melihat detil transaksi yang terjadi di rumah makan itu dan langsung capture.

Gue lari lari menuju rumah makan buat bilang telah terjadi kesalahan pada saat pembayaran. Gue bilang ke kasir, tadi gue makan sendiri tapi kartu kredit gue telah terjadi pembayaran delapan belas ribu. Oke tunggu sebentar jawaban kasir, dan kemudian ngecek di komputer jam berapa gue makan yang bisa dilihat dicapture bukti transaksi kartu kredit. Uang delapan belas ribu balik ke kartu kredit, baru kemudian enam ribu ditarik dari kartu kredit buat bayar makan.

Pengalaman itu membuat gue untuk lebih hati hati lagi saat berurusan dengan kasir dan berusaha untuk tidak ceroboh. Walaupun bisa di urus, bikin gue deg deg-an dan tetiba panik. Gak semua pengalaman baik aja kok, tapi pengalaman buruk tentang urusan beli di Korea juga pernah mengalaminya. Kisahnya seperti apa, tunggu saja buat next postingan di blog ini.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Salah Gue dan Kasir "

Post a Comment