Summer Penuh Berkah

Ini adalah summer kedua saya di Korea. Summer kedua ini berasa special bagi saya setelah tinggal satu tahun lebih di Korea untuk mencari nafkah. Summer tahun ini memberikan banyak arti kepada saya. Bulan puasa yang jatuh di musim panas, idul fitri pun jatuh di musim panas juga. Puasa di musim panas memang membutuhkan perjuangan yang berat, selain suhu yang panas di tambah beban kerja yang sama membuat para pekerja terpilihlah yang bisa menjalankan puasa. Selain itu waktu puasa relative lama dari jam empat pagi sampai kurang lebih jam delapan magrib.

Setelah puasa usai di lanjut dengan hari kemenangan (idul fitri), inipun adalah moment yang sangat special tapi bagi saya yang jauh dari keluarga terasa amat sangat biasa. Tapi untuk moment sungkem nya tetap dilakukan walaupun hanya melalui telepon. Opor, ketupat dan aneka makanan khas lebaran tidaklah tersaji jadi cukup menikmati itu semua lewat foto dari teman teman yang upload di facebook. Sekiranya itu sudah menjadi salah satu cara terbaru menikmati makanan melalui foto.

Puasa dan Lebaran di summer sudah dilewati dan saatnya saya akan sedikit bercerita liburan summer ala saya.  Musim panas merupakan musim dimana masyarakat local banyak melakukan perjalanan wisata atau berlibur dan bertamasya. Karena sudah menjadi kebiasaan, makanya setiap perusahaan menyediakan libur khusus di musim panas untuk karyawannya. Untuk masalah waktu tiap perusahaan/pabrik berbeda beda tetapi biasanya di akhir Juli dan awal Agustus. Maka tidak heran manakala musim panas di Korea menjadi musim yang banyak wisatawan baik itu dari dalam negeri ataupun dari luar negeri.

Pabrik tempat saya bekerja memberikan libur tiga hari ditambah hari sabtu dan minggu maka total libur menjadi lima hari. Saya sendiri tidak mempunyai acara khusus untuk liburan kali ini. Karena waktu itu masih pausa maka saya lebih memilih untuk berdiam diri di asrama biar bisa puasa. Cukup membosankan memang hanya berdiam diri di kamar hanya diisi dengan tidur, bersih bersih kamar, on line dan aktivitas kecil lainnya. Rencana dari tadinya lima hari bertapa di kamar, akhirnya ilham pun datang menghampiri saya. Jumat adalah saatnya saya untuk keluar, pertama acara saya adalah sholat jumat di Itaewon dan kedua menjadi guide keliling Seoul untuk saudara saya yang disini sudah satu tahun tinggal tetapi belum tahu Seoul itu seperti apa.

Selain keliling di area Seoul City Hall, rencana terakhir  dari liburan ini adalah berkunjung kesalah satu teman di desa kami tinggal di Indonesia. Ini adalah kejutan bagi saya karena berawal dari saling komunikasi di facebook dan akhirnya saya bisa berjumpa langsung. Sesuai janji kami maka waktu untuk bertemu adalah jam enam sore di Osan station. Setelah kaki gempor keliling dan jalan jalan melihat kota Seoul maka saya bersama saudara saya langsung melakukan perjalan menuju Osan dengan menggunakan metro. Waktu yang dibutuhkan kurang lebih satu jam lebih.

Sesuai janji diawal maka, akhirnya kami bisa bertemu di tempat janjian. Setelah mengobrol sebentar  dilanjut membeli keperluan tuan rumah maka perjalanan dilanjut menuju asrama tuan rumah dengan menggunakan bus dan dilanjut kaki yang bikin tambah kaki saya makin gempor. Kakiyang begitu capek agaka begitu tidak berasa karena di perjalanan kami saling mengobrol tentang kampung kami dengan suka cita. Berasa menemukan kampung baru saya setelah berjumpa dengan teman sekaligus senior yang sudah lama tinggal di Korea untuk mencari nafkah.

Sebelum saya berjumpa, saya terlebih dahulu memang memesan beberapa menu spesial kepadan tuan rumah melalui pesan di facebook. Saya adalah tamu yang paling kurang ajar dan tidak sopan. Mungkin bila saja ada penghargaan tamu terkurang ajar tahun 2013 cocok disandang oleh saya. Sebenarnya pesen menunya hanya iseng iseng berhadiah saja, kalaupun tidak disediakan tidak menjadi masalah bagi saya. Menu yang saya pesan adalah oseng kangkung dan tempe goring. Bagi teman teman mungkin ini adalah makanan yang sering disantap, tapi bagi saya yang tinggal disini menu itu sangat special karena amat sangat jarang saya jumpai. Karena di asrama saya dan dua teman dari Indonesia tidak pernah masak.

Jeng jeng jeng ,,,,pada saat saya sampai di kamar tuan rumah, ternyata menu sudah tersedia. Senang bukan kepalang saya hari itu karena saya bisa buka puasa dengan sayur kangkung dan tempe goreng dengan puas. Mengobrol dan terus mengobrol itulah yang kami lakukan selama kami berkumpul. Tentang apapun mulai dari orang orang kampung sampai politik di negeri tercinta saya. Saya tersadar begitu penting memang yang namanya silaturahmi. 

Contoh langsung dan sepele adalah saya bisa menikmati menu kangkung dan tempe goreng dengan puas. Selain itu juga masih banyak hal lain yang bisa diambil dari obrolan saya dengan sang tuan rumah. Saya mengambil banyak pelajaran tentang kehidupan dan hidup di negeri orang. Saya bisa mendapatkan beberapa ilmu yang sebenarnya sudah saya pelajari waktu sekolah, tetapi disini saya bisa melihat contoh langsung. Ada banyak hal yang bisa saya ambil  dan itu  membuat saya lebih bersemangat  bekerja. Itu menguatkan kembali beberapa tekad saya  yang belum tercapai dan masih dalam pikiran. Memang yang namanya belajar tidak harus pada orang besar tetapi terkadang kita juga bisa belajar dari banyak hal dari orang orang disekitar kita.


Terimakasih brother atas jamun dengan menu specialnya dan berbagai obrolan yang bisa saya ambil pelajaran untuk hidup saya. Jangan bosan juga, kalau semisal tamu yang kurang ajar ini datang lagi dengan meminta jamuan yang aneh. Semoga brother cepat bisa balik kampung dan memulai hidup baru yang lebih berwarna dengan mempunyai keluarga yang bahagia. Cepat dapat jodoh ya….(pisssssss)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Summer Penuh Berkah"

Post a Comment