Selama empat tahun lebih gue baru sekali ke Jeju itupun sehari
dan sudah dimasa masa akhir visa tinggal gue habis. Ke pulau Jeju bisa di
tempuh dengan banyak cara tapi yang jelas tidak bisa dengan cara ngesot. Ya iya
lah, kalau eloh mau ke Jeju ngesot bakal
tenggelam di laut duluan sebelum nyampe ke Jeju.
Cara paling mudah dan cepat menggunakan pesawat, dengan
durasi penerbangan satu jam bisa langsung sampai Jeju. Harga tiket pun masih
terjangkau, terlebih waktu waktu hari kerja harga tiket jauh lebih murah dibanding
akhir pekan atau musim liburan. Hampir semua kota besar di Korea mempunyai jadwal penerbangan ke
Jeju.
Pergi seorang diri dan dari hasil browsing kalau disana bakal
ribet misalkan kita menggunakan transportasi umum. Tempat wisata yang bejauhan
dan hanya bus, kalaupun sewa taksi untuk ramai ramai gue rasa lebih hemat dan
mudah. Karena gue sendirian memutuskan untuk ikut travel tour yang ada di guesthouse
seharga 69 ribu won sudah termasuk makan siang alias terima beres.
Jadwal dan destinasi sudah ditetapkan dan tujuan destinasi
utama sudah termasuk dalam list travel tour. Berikut destinasi gue pas ke Jeju :
1. Naik Kuda
Gak menarik dan biasa saja. Naik kuda dengan jarak pendek dan kemudian sesi foto yang apabila ingin di cetak plus frame dikenakan tarif 30rb won. Kudanya sangat jinak dan nurut, saking standarnya, guide pun sebelum sampai bilang bahwa ini gak terlalu menarik dan biasa saja.
2. Berkunjung ke desa tradisional
Pada dasarnya konsep desa tradisional di Korea tidak jauh berbeda antara desa yang satu dengan desa yang lainnya. Karena beberapa kali sudah mengunjungi desa tradisional, menurut gue tempat ini biasa saja. Spesialnya kami rombongan berkunjung ke salah satu rumah yang dijelaskan history rumahnya dan sedikit tentang kisah tentang Jeju.
3. Pantai
Pantai ini biasa saja dan tidak berombak, sedikit berbatu dengan pasir yang tidak begitu putih dengan tekstur kasar. Menjadi lebih cetar adalah dengan hiasan bekas erupsi gunung berapi nama Koreanya ilchulbong. Atuhlah gue kurang paham dengan sejarahnya silahkan nyari saja ceritanya sama simbah google.
Jadi itu kalau di foto dari atas berbentuk seperti mangkuk. Gue rasa itu adalah foto andalan untuk promosi pulau Jeju. Ini macam bekas erupsi gunung berapi yang sudah terjadi ratusan ribu tahun silam. Tempat ini juga merupakan UNESCO world heritage gitu. Tujuan gue ke Jeju sih pengin lihat ini dari dekat.
![]() |
gue dan rombongan tour |
Untuk bisa sampai ke atas harus menaiki ratusan anak tangga. Karena males capek, gue jalannya gak sampai atas. Tempat ini super duper ramai dan lengkap banget fasilitas pendukungnya. Berbagai macam kafe, rumah makan, shoping outlet banyak tersedia. Pas gue numpang nge-hits disitu, ramai turis dari China.
Jika ingin puas menikmati keindahan tempat ini, sediakan waktu banyak agar bisa menikmati sunset ataupun sunrise. Kalaupun tidak, eloh bisa berkeliling diseputaran kawasan ini dengan menggunakan boat berbayar.
5. Menyusuri Gua
Destinasi yang terakhir menurut gue hambar banget. Gue disuruh jalan untuk menyusuri gue sepanjang satu kilometer dan kalau di total bolak balik jadi gue berjalan dua kilometer. Sepanjang gua sudah dilengkapi penerangan yang oke untuk bisa menikmati bebatuan dinding dinding gua.
Area untuk berjalan kaki juga sudah dibuat seaman mungkin. Lampu lampu redup yang dipancarkan ke dinding gua membuat nuansa damai. Beberapa bagian juga dilengkapi dengan area tempat duduk untuk beristirahat. Jangan gunakan sepatu berhak jika ingin nyaman menyusuri gua.
Nah gitu aja rutenya, gue sampai airport sudah sore. Itupun gue dan beberapa peserta tour lainnya minta langsung turun di airport. Saking baiknya guide tour kami berpisah dengan haru biru. Oke fix itu berlebihan sih bahasa gue.
Saran gue misalkan pengin liburan ke Jeju, biar lebih mempunyai kebebasan waktu, bisa sewa mobil atau taksi. Jika perginya rombongan dengan beberapa orang akan lebih hemat. Bingung nyari rental atau carter taksi sesampai di airport langsung cari di tourism information karena disitu banyak brosur promosi. Carter taksi saja untuk mobil ukuran 3 penumpang hanya 150 ribu dan yang jumbo 200 ribu per-delapan jam.
Ya udah gitu doang cerita gue di Jeju...
0 Response to "Sehari di Jeju "
Post a Comment