Rokok vs Alkohol di Korea Part 1

Rokok dalam bahasa Koreanya “dambe” kalau dilarang merokok “gemyon”. Itu sedikit pengenalan bahasa Korea tentang rokok. Cerita saya ini hanya menggambarkan tentang rokok dan alcohol. Mengenai bahaya rokok saya mungkin tidak akan berbicara karena semua orang sudah tahu betapa bahayanya rokok terhadap kesehatan. Berasumsi seperti itu karena dalam kemasan rokok sudah ditulis dengan jelas tentang bahaya rokok terhadap kesehatan.

Beer bahasa koreanya “Mekju” sedangkan “soju” itu setahu saya alcohol sepertinya. Harap maklum karena sampai sekarang bahasa Korea saya masih kacau dan menurut saya bahasa Korea itu susah untuk dipelajari. Alabi saja sebenarnya karena saya malas belajar bahasa Korea. Tentang bahaya dari mengkonsumsi minuman beralkohol kebanyakan orang juga sudah paham. Jadi saya tidak membahas bahaya alcohol terhadap kesehatan disini.

Ada beberapa hal yang saya ketahui tentang rokok di Korea, tentunya mulai browsing di internet dan sedikit mengamati. Kalau dari hasil diskusi tentunya itu akan menjadi hal yang lucu karena (sedikit menegaskan) bahasa saya masih kacau. Kenapa tidak memakai bahasa Inggris saja, jawabanya tentu tidak jauh beda bahasa Inggris saya kacau balau. Hal yang saya ketahui tentang rokok disini diantaranya adalah larangan anak anak atau remaja usia dibawah usia sembilan belas tahun untuk membeli rokok dan merokok. Jadi kalau remaja Korea ingin merokok tunggulah usia sembilan belas tahun. Lantas apakah remaja dibawah 19 tahun tidak ada yang merokok, jawabannya ada tetapi mereka akan bersembunyi untuk merokok alias cari tempat aman. Lah, kan dilarang beli terus dapatnya dari mana. Selalu ada jalan kata pepatah, mereka akan membeli oleh pihak ketiga atau menyuruh orang atau beli ke orang yang perokok. Dan itupun mereka akan berhati hati sekali caranya.

Saya sendiri pernah disuruh untuk membelikan rokok pada saat jalan ke suatu pusat keramaian dan pasar. Mereka memakai bahasa korea yang amat standar agar saya mengerti. Awal pertama saya kaget, siapa eloh nyuruh gue untuk beli rokok. Jadi langsung saya jawab tidak mau dengan sambil jalan ngacir. Waktu itu saya belum tahu tentang larangan merokok untuk usia under 19 tahun. Tapi yang jelas mereka saat itu memohon dengan wajah memelas dan sambil jalan biar tidak ketahuan sama orang local. Kalau saya pikir kembali layaknya transaksi ala mafia teri. Itu kasus pertama dan kasus keduapun saya tolak.

Daerah tempat saya tinggal dan bekerja mempunyai jumlah warga asing yang lumayan banyak. Hal itu tidak mengherankan, jika pada saat hari minggu atau sabtu dipasar atau supermarket dan distrik keramaian warga asing akan tersebar untuk sekedar jalan jalan atau membeli barang kebutuhan sehari hari. Remaja Korea dengan gerombolannya biasanya akan menyasar warga asing untuk menyuruh membelikan rokok. Alasannya mungkin yang disiuruh biasanya akan nurut saja dan tanpa meminta imbalan. Hal ini berbeda akan berbeda kasus jika minta tolong kepada orang local yang lebih tua karena mereka merasa tidak aman dan tentunya harga rokok akan lebih mahal. Saya tahu bagaimana mereka bisa mendapatkan rokok dengan cara gelap dari orang local setelah membaca di salah satu situs local.

Dimana mereka akan merokok setelah dapat rokok, tentunya akan cari tempat aman dan tersembunyi. Saya sendiri pernah menjumpai remaja merokok dimalam hari, mereka langsung dengan sigap membuang rokok. Takut ketahuan sepertinya, padahal waktu itu kondisi agak sedikit tertutup pagar dari tumbuhan. Kembali ketopik disuruh beli rokok, untuk kasus ketiga entah setan dari mana saya dengan percaya diri nya mengiyakan untuk membelikan rokok. Padahal sebelumnya saya belum pernah membeli rokok di Korea karena saya bukan perokok. Yah apa daya saya terbujuk remaja perempuan yang unyu unyu dengan tampang memelas dengan penuh harap untuk membelikan rokok. Saya masih ingat benar kejadian, waktu itu musim dingin dengan suhu minus yang menyiksa. Setelah kejadian itu saya merasa bersalah dan berjanji pada diri sendiri untuk tidak mengulanginya lagi. Harap tunggu kisah selanjutnya tentang rokok vs alcohol di Korea karena masih banyak hal yang perlu diketahui dan disimak tentunya. Part satu masih rokok dulu dengan sedikit hal yang mendasar tentang siapa yang boleh merokok.


Bersambung…


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Rokok vs Alkohol di Korea Part 1"

Post a Comment