2013 Victor Korea Open

Pecinta badminton rasa rasanya perlu sedikit bercerita tentang pengalaman nonton badminton berkelas internasional. Turnamen badminton berkelas internasional yang levelnya super series hanya ada dibeberapa negara. Contohnya adalah Indonesia yang baru saja menyelenggarakan Djarum Indonesia super series. Hasilnya agak mengecewakan karena sebagai tuan rumah hanya bisa meraih satu gelar saja dari lima pertandingan yang dimainkan. Pasangan ganda putra Ahsan Hendra adalah satu satunya juara dari Indonesia.
Super series lainnya ada di negara tempat saya bekerja sekarang yaitu Korea Selatan. Untuk di Korea waktu penyelenggaraan adalah Januari sehingga ini adalah awal berlangsungnya rangkaian super series ditahun 2013. Sebagai pecinta bulutangkis dan pemain badminton kelas teri tentunya saya tidak menyiakan kesempatan untuk menonton Korea super series. Sebenarnya kalau saya sekarang bercerita sudah agak basi sepertinya karena turnamennya sudah berlangsung lima bulan yang lalu. Tapi tak apalah karena saya sampai sekarang masih ingat moment moment yang menggembirakan itu.

Januari masih berbalut salju di Korea tidak menghalangi saya untuk menonton. Tempat berlangsungnya di Olympic gongwon di stadion SK Handball, perjalanan dari asrama saya kurang lebih dua setengah jam dengan naik bus dilanjut subway. Saya menonton hari sabtu tanggal 12 januari, untuk partai semifinal dimana ada satu wakil dari Indonesia yaitu Sony Dwi Kuncoro. Karena masih gaptek tiket saya beli on site seharga 20.000 won. Agak terjangkau menurut saya walaupun nontonnya di tempat duduk yang di atas dan jauh, tapi tak apalah yang penting happy.

Sesampai di tempat, karena ini kali pertama datang ke tempat yang super luas otomatis bingung . Setelah menggunakan jurus andalan yaitu mencari tempat informasi dan bertanya dengan menggunakan bahasa yang sangat kacau maka sampailah ditempat yang dituju. Antrian tiket panjang tapi karena petugas cekatan jadi cepat beres. Nuansa turnamen ini sangat biasa sekali menurut saya. Karena di sekeliling stadion tidak ada atribut meriah, sangat berbeda dengan turnamen yang ada di Indonesia yang penuh sesak dengan atribut terutama sponsor.

Catatan besar bagi saya yaitu ini merupakan kali pertama saya menonton kejuaraan badminton super series langsung jadi bisa dibayangkan betapa antusiasnya saya saat masuk stadion. Pemain kelas dunia disini tampil untuk berebut gelar. Begitu masuk satdion penonton sudah ramai dan sedang berlangsung beberapa partai. Saya akhirnya bisa melihat Lee chong Wei, Ma jin, pasangan Denmark yang hebat dan bintang Korea yang terkenal yaitu Lee Yong Dae. Setelah tempat duduk ditemukan maka saatnya duduk manis nonton badminton. Selang berapa kursi ada dua orang dari Malaysia yang membawa bendera sambil berteriak teriak Malaysia saat Lee Chong Wei main. Dua orang itu dan saya adalah minoritas.

Partai yang ditunggupun dimulai, Sony pun bermain melawan pemain China. Saya sebenarnya ingin teriak teriak seperti dua orang Malaysia tapi rasa rasa nya saya tidak percaya diri karena seorang diri. Hasilnya sangat mengecewakan saya karena Sony harus kalah dan itu artinya membatalkan saya untuk nonton partai final. Menonton badminton di Korea menurut saya sepi dan kurang heboh, karena supporter tidak seheboh rakyat Indonesia yang menyuarakan semangat dukungan untuk pemain. Disini hanya sesekali terdengar teriakan dehan mingguk dan suara tepuk tangan saja. Senyap menurut saya, dan suasana agak sedikit ramai itu manakala Lee Yong Dae bermain. Lee Yong Dae di Korea merupakan atlet badminton yang terkenal. Selain itu juga dia membintangi iklan televisi. Walaupun suasana pertandingan sepi tapi bagi saya ini sangat mengesankan. Sponsor tunggal event ini adalah Victor maka di luar stadion banyak produk yang dijual seperti raket, sepatu, dan kaos.



Sebenarnya menulis event Korea super series untuk sedikit menggambarkan kepada teman saya yang suka dengan badminton. Dia selalu heboh dengan badminton dan beritanya. Tapi kalau untuk urusan bermain masih pemula. Kehebohan dia muncul manakala setiap akan ada Djarum Super Series. Dengan nada bercerita yang sangat antusias dia akan menonton di kursi VIP partai semifinal. Keinginan yang bagus menurut saya, tetapi realita yang sangat berbeda karena pada saat partai semifinal berlangsung dia hanya di rumah, duduk di kursi depan tv. Alasan batal beli tiket yang diutarakan amat menyebalkan bagi saya. Bukan karena apa, karena saya sendiri ingin mendengar cerita langsung dari dia tentang turnamen yang ada di Jakarta dengan segala kemeriahannya. Menonton Korea super series 2014 dan berharap bisa menyaksikan Djarum Indonesia super series merupakan keinginan saya saat ini.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "2013 Victor Korea Open "

Post a Comment